Post Sumatera                            Emas Sentuh Rekor Baru di Atas $4.000, Tren Bullish Masih Menguat

 

Emas Sentuh Rekor Baru di Atas $4.000, Tren Bullish Masih Menguat

- Penulis

Senin, 13 Oktober 2025 - 00:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) terus memperpanjang reli impresifnya pada perdagangan Selasa (7/10), setelah berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang masa di level $3.991 per troy ounce dalam sesi perdagangan Amerika Utara. Logam mulia ini kemudian ditutup di sekitar $3.982, naik sekitar 0,60% dibandingkan hari sebelumnya. Menurut analisis Andy Nugraha, Analis dariDupoin Futures Indonesia, penguatan ini didorong oleh kekhawatiran pasar terhadap potensi penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang berkepanjangan dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

“Ketidakpastian fiskal serta prospek pelonggaran kebijakan moneter mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas. Kombinasi dua faktor ini menjaga dominasi tren bullish di pasar XAU/USD,” jelas Andy Nugraha dalam ulasannya.

Dari sisi teknikal, Andy menambahkan bahwa formasi candlestick dan indikator Moving Average (MA) menunjukkan sinyal penguatan tren naik yang masih kuat. Harga emas tetap bergerak di atas garis rata-rata pergerakan, menandakan momentum bullish masih terjaga. “Selama harga mampu bertahan di atas area support terdekat, peluang kenaikan menuju level psikologis $4.050 masih terbuka lebar,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski demikian, Andy juga mengingatkan bahwa pasar berpotensi mengalami koreksi sehat di tengah reli besar ini. Jika tekanan beli mulai melemah dan harga gagal menjaga momentumnya, koreksi teknikal bisa membawa harga turun ke kisaran $3.962. Area ini akan menjadi acuan penting untuk menilai kekuatan pembeli di pasar emas.

Pada perdagangan hari ini, Rabu (8/10), emas kembali menunjukkan minat beli yang tinggi di sesi Asia dan untuk pertama kalinya menembus level $4.000 per troy ounce, memperbarui rekor sejarahnya. Kenaikan ini turut diperkuat oleh meningkatnya ekspektasi terhadap kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini, disertai eskalasi risiko geopolitik dan ketidakpastian akibat penutupan pemerintahan AS yang kini memasuki minggu kedua.

Baca Juga:  Pilih Tenor yang Tepat Saat Mengambil Pinjaman

Menurut alat CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan The Fed bulan Oktober mencapai sekitar 83%, yang berpotensi menurunkan kisaran suku bunga menjadi 3,75%–4,00%. Penurunan suku bunga akan mengurangi biaya peluang memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas, sehingga meningkatkan daya tarik logam mulia ini di mata investor global.

Selain faktor kebijakan moneter, ketegangan politik di Jepang dan Prancis turut memperkuat permintaan terhadap aset aman. Di Jepang, kemenangan mengejutkan Sanae Takaichi dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) menimbulkan ketidakpastian terhadap arah kebijakan Bank of Japan (BoJ). Sementara di Prancis, pengunduran diri Perdana Menteri Sebastien Lecornu beserta kabinetnya beberapa jam setelah dilantik memperdalam krisis politik di negara tersebut.

Pelaku pasar kini menantikan risalah rapat FOMC yang akan dirilis Kamis dini hari untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan The Fed. Dengan latar belakang ketegangan geopolitik, prospek pemangkasan suku bunga, serta meningkatnya minat terhadap aset aman, prospek emas dalam jangka pendek diperkirakan tetap positif.

“Selama tekanan beli masih mendominasi dan dolar AS tidak mengalami pembalikan yang signifikan, emas berpotensi memperpanjang reli menuju rekor baru di atas $4.000,” pungkas Andy Nugraha.

Dengan demikian, tren bullish XAU/USD masih menjadi skenario utama dalam perdagangan saat ini. Investor disarankan untuk tetap berhati-hati menghadapi potensi volatilitas, terutama menjelang rilis risalah FOMC yang dapat menjadi pemicu pergerakan harga berikutnya.

Press Release ini juga sudah tayang diVRITIMES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel postsumatera.id untuk update berita terbaru setiap hariFollow

Berita Terkait

Persiapan Layani Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, DJKA dan KAI Daop 8 Surabaya Gelar Ramp Check Sarana Kereta Api
India dan Indonesia Perkuat Kerja Sama Demokrasi Melalui Program Pemantau Pemilu Internasional 2025
Kementerian PU Siapkan Anggaran Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 Sebesar Rp351,83 Miliar, Tiga Pilar Utama Jadi Fokus
Pemprov Sumut Dorong Pembentukan Ranperda Tingkatkan Kapasitas BUMD
Gubernur Bobby Dinilai Mampu Wujudkan Kesetaraan Pendidikan d Sumut
Kanwil Kemenag Sumut Raih Peringkat 3 Nasional Pengumpul Wakaf Uang
Terima Kunjungan Banggar DPR RI,Gubernur Sumut Bobby Nasution Minta Transfer ke Daerah 3T Jadi Perhatian
Tiga Perusahaan Jakarta Pengadaan Smartboard ke SMP Negeri Kota Tebing Tinggi Digeledah Pidsus Kejati Sumut
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 22:11 WIB

Persiapan Layani Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, DJKA dan KAI Daop 8 Surabaya Gelar Ramp Check Sarana Kereta Api

Rabu, 12 November 2025 - 22:08 WIB

India dan Indonesia Perkuat Kerja Sama Demokrasi Melalui Program Pemantau Pemilu Internasional 2025

Rabu, 12 November 2025 - 22:06 WIB

Kementerian PU Siapkan Anggaran Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 Sebesar Rp351,83 Miliar, Tiga Pilar Utama Jadi Fokus

Rabu, 12 November 2025 - 21:48 WIB

Pemprov Sumut Dorong Pembentukan Ranperda Tingkatkan Kapasitas BUMD

Rabu, 12 November 2025 - 17:40 WIB

Kanwil Kemenag Sumut Raih Peringkat 3 Nasional Pengumpul Wakaf Uang

Berita Terbaru