Medan,PostSumatera.id – Besarnya bilngan angka anggaran di Dinas SDABMBK Kota Medan untuk pembangunan jalan jembatan,taman dan drainase memang tidak tanggung-tanggung Bahkan, bila dilihat dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemko Medan, Dinas SDABMBK, telah menyiapkan anggaran sampai ratusan Milyar yang dibagi untuk pekerjaan-pekerjaan yang ditampung dalam APBD 2025. Seperti pekerjaan drainase, jalan dan jembatan serta taman lengkap dengan perawatannya.
Akan tetapi, yang terjadi malah seperti sebaliknya. Seperti minim anggaran sehingga yang terjadi dilapangan banyak yang kondisinya ‘babak belur’ (carut marut). Seperti kondisi jalan yang kupak- kapik bahkan berlubang seperti ‘kubangan kerbau’.
Seperti pantauan wartawan, Senin (7/7/25). Jika kota melintas di Jalan Ismailiyah, Jalan Bromo, Jalan Pasar Merah, maka akan ktablontasi kondisi jalan yang kondisinya ‘babak belur’ bahkan hingga berlubang besar seperti kubnagan kerbau. Dan kemungkinan, masih banyak lagi kondisi jalan yang sama bahkan lebih parah ditempat lain yang masih kawasan Kota Medan.
Begitu juga dengan drainase, banyak juga kondisi babu jalan setelah selesai pekerjaan lantas hanya ditimbun dengan tanah bekas korekan drainase. kalaupun bahu jalan tersebut katanya di cor, namun yang terlihat bukan seperti di cor akan tetapi cuma ditimbun dengan adukan semen dan pasir tanpa menggunakan besi coran. Seperti pantauan wartawan di jalan, Teuku Umar, Kecamatan Medan Polonia, dengan nilai proyek Rp.3,6 Milyar.
Begitu juga dengan kondisi bahu jalan di jalan Jamin Ginting Kelurahan Titi Rante,Kecamatan Medan Baru, Dari hasil pantauan wartawan dilapangan, belum lama ini terlihat jelas hasil kerja pengecoran bahu jalan disisi drainase yang baru dikerjakan terkesan babak belur.
Bahkan Diduga pekerjaan coran yang seprtinya telah selesai dikerjakaan tersebut tidak menggunakan besi tikar, sehingga mengakibatkan coran tersebut tidak rata.
Bahkan ada yang tebal dan tipis, juga sudah terkelupas. Juga terlihat jelas coran diduga sengaja dikerjakan terputus-putus.
Parahnya lagi,pada pembangunan drainase tersebutpun tidak terlihat adanya plank proyek,sehingga tidak diketahui publik berpa nilai dari uang rakyat yang digunakan untuk pembangunan proyek ‘babak belur’ tersebut.
Ironisnya seperti pernah diberitakan sebelumnya, Kabid jalan dan jembatan Dinas SDABMBK, Yulius Ares, pernah ditanya wartawan pada, Senin (21/7/25), soal pengecoran bahu jalan yang terlihat ‘babak belur’ tersebut beberapa waktu lalu. Akan tetapi sepertinya tidak terima ketika hasil pekerjaannya disebut babak belur. Padahal kenyataan terjadi dilapangan, hasil kerja yang bisa dilihat belum terlihat rapi dan memang terlihat dikerjakan asal jadi alias babak belur.
Dan sehari kemudian, Selasa (22/4/ 25), Yulius Ares membalas kiriman pesan wartawan tersebut, dengan menyebutkan, solah-olah wartawan media ini telah memvonis hasil pekerjaan pengecoran itu buruk.
Cepat x memvonis buruk Bang, Jika sudah dicor warga depan rumahnya, kami lewatkan krn diutamakan bahu jalan yang sama sekali belum dicor, Bang🙏,” jelasnya.
Dia menyebutkan, dirinya selaku KPA dalam proyek tersebut ikut opnam jika pekerjaan sudah selesai.
“Saya selaku KPA juga pengurus barang Dinas ikut opnam di lapangan jika pekerjaan sudah selesai Bang.Mana item yang masih kurang karena kendala di lapangan oleh padatnya parkir dan aktivitas warga tetap kami monitor Bang🙏,” ujarnya.
Dia menyebutkan, kalau dibongkar yang sudah dicor oleh warga, akan terjadi pemborosan anggaran.
” Klo kita bongkar yang sudah dicor warga maka akan pemborosan anggaran Bang. Terhitung lagi upah bongkar, terhitung lagi upah bekisting, cor, plastik, sementara masih panjang dan banyak lokasi lain yang butuh dikerjakan Bang🙏,” jelasnya.
Berbeda dengan ucapan Plt Kadis SDABMBK Gibson Simanjuntak, yang sebelumnya dikonfirmasi wartawan menyebutkan, pihaknya segera menindak lanjuti kondisi pengerjaan pengecoran bahu jalan tersebut.”Akan Kita Tindak lanjuti bg,” katanya.
Anggaran Perawatan Pohon
Begitu juga halnya dengan penebangan dan perawatan pohon di Kota Medan. Didalam APBD Kota Medan 2025, telah diaggarkan untuk perawatan dan penebangan pohon serta penanaman bibit. Namun fakta terjadi dilapangan, masih saja banyak pohon tumbang di Kota Medan, seperti yang baru saja terjadi beberapa waktu lalu di beberapa tempat di Kota Medan, diantaranya di Jalan Sudirman Medan, tepat di halaman Kantor Pos yang yang terletak di depan Sekolah Imanuel Medan.
Padahal pada APBD 2025 Pemko Medan, yang tlah dituangkan dalam LPSE telah dianggarkan pada setiap Kecamatan anggaran perawatan dan penebangan pohon serta untuk bibit sebesar Rp. 150 juta.Jika dijumlahkan untuk kebutuhan 21 Kecamatan, berarti Dinas SDABMBK menganggarkan Rp.3,1 Milyar untuk perawatan penebangan dan pengadaan bibit.
KPK Diminta Periksa Anggaran Dinas SDABMBK Medan
Menyikapi hal itu, Direktur Eksekutif Foru Anggaran Rakyat Sumatera Utara (Farasut) meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan anggaran di Dinas SDABMBK Medan.
” Kita minta agar KPK juga mlkukan pemeriksaan terhadap penggunaan anggaran di Dinas SDABMBK. Karena begitu banyak anggaran yangbtelh digelontorkan, namun diduga tidak sesuai di lapangan. Bahkan dilapangan banyak diduga terjadi pekerjaan yang dikerjakan asal jadi. Periksa semua pejabat serta semua yang terkait atas seluruh pekerjaan yang dikerjakan,”tegasnya.
Penulis berita : red/tim
Editor : redaksi