Post Sumatera                            Emas Masih Bullish, Pasar Waspadai Potensi Koreksi Jelang Keputusan The Fed

 

Emas Masih Bullish, Pasar Waspadai Potensi Koreksi Jelang Keputusan The Fed

- Penulis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 06:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAUUSD) global terus mempertahankan momentum kenaikannya di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik dunia. Tren bullish logam mulia ini didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe-haven, ekspektasi pelonggaran moneter oleh Federal Reserve (The Fed), serta kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global. Namun, meski tren penguatan masih kuat, para pelaku pasar diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi koreksi jangka pendek.

Menurut Andy Nugraha, AnalisDupoin Futures Indonesia,  , pergerakan teknikal emas (XAU/USD) masih menunjukkan kecenderungan naik yang solid. “Kombinasi candlestick dan Moving Average memperlihatkan tekanan beli yang masih dominan. Selama harga bertahan di atas area support penting, peluang kenaikan menuju $4.100 per troy ons masih terbuka,” ujar Andy. Namun ia juga menambahkan, “Jika harga mengalami pembalikan arah dan menembus level kunci di $3.714, koreksi menuju area $3.628 berpotensi terjadi dalam jangka pendek.”

Fenomena ‘emas fever’ kini mulai terlihat di pasar Asia, terutama di Tiongkok, di mana investor ritel menghadapi dilema antara membeli di harga tinggi atau menunggu koreksi. Meningkatnya minat ritel menunjukkan keyakinan pasar terhadap potensi penguatan lanjutan, meskipun sebagian pelaku pasar menilai harga saat ini sudah terlalu tinggi untuk entry baru tanpa risiko yang signifikan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari sisi fundamental, faktor utama yang menopang reli emas adalah meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Beberapa pejabat The Fed mengisyaratkan bahwa pelonggaran moneter mungkin diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan. Penurunan suku bunga akan menekan nilai dolar AS serta menurunkan imbal hasil obligasi, dua kondisi yang secara historis memperkuat harga emas.

Selain kebijakan moneter, ketegangan geopolitik global juga turut menjadi katalis penting bagi reli harga emas. Konflik berkepanjangan di Timur Tengah serta perang antara Rusia dan Ukraina mendorong arus modal menuju aset safe-haven. Di sisi lain, kondisi politik dan fiskal di AS yang tidak menentu—terutama potensi penutupan pemerintah (shutdown)—menambah kekhawatiran pasar dan memperkuat permintaan terhadap logam mulia ini.

Baca Juga:  PTPP Dukung Ketahanan Air Nasional Lewat Proyek Karian–Serpong Paket 2

Bank sentral di berbagai negara juga memperlihatkan peningkatan akumulasi emas sebagai bagian dari diversifikasi cadangan devisa mereka. Langkah ini menjadi sinyal bahwa emas kembali dianggap sebagai instrumen lindung nilai utama terhadap risiko inflasi dan ketidakpastian kebijakan fiskal global.

Meski demikian, volatilitas tetap tinggi. Jika data ekonomi AS—seperti inflasi dan pasar tenaga kerja—menunjukkan hasil yang lebih kuat dari perkiraan, The Fed dapat menunda pemangkasan suku bunga. Dalam skenario tersebut, dolar AS kemungkinan akan menguat kembali dan menekan harga emas di pasar global.

Secara teknikal, XAU/USD saat ini berada dalam fase konsolidasi ringan setelah reli yang cukup panjang. Level $3.714 masih menjadi batas psikologis penting bagi arah pergerakan jangka pendek. Selama harga bertahan di atas level tersebut, tren bullish tetap dominan dengan potensi menguji resistensi di $4.100. Namun jika terjadi penurunan di bawahnya, koreksi cepat menuju $3.628 bisa terjadi sebagai bagian dari pergerakan sehat sebelum potensi rebound baru.

Menurut Andy Nugraha, disiplin menjadi kunci utama dalam kondisi pasar seperti saat ini. “Trader perlu memperhatikan keseimbangan antara potensi upside dan risiko koreksi. Momentum masih berpihak pada buyer, tapi fase euforia ini harus diimbangi dengan strategi manajemen risiko yang ketat,” tegasnya.

Dengan kombinasi ekspektasi penurunan suku bunga, ketegangan geopolitik, dan meningkatnya minat investor global, harga emas masih berpotensi melanjutkan tren naiknya. Namun, para pelaku pasar sebaiknya tidak terlena—karena di balik reli kuat, potensi koreksi teknikal bisa muncul kapan saja sebagai bentuk penyesuaian pasar sebelum reli berikutnya dimulai.

Press Release ini juga sudah tayang diVRITIMES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel postsumatera.id untuk update berita terbaru setiap hariFollow

Berita Terkait

Rayakan Pernikahan Akhir Tahun Tanpa Khawatir Dana Bersama BRI Flash
Gubernur Sumut Siap Beri Dukungan Usulan Pembangunan Kab. Nias
Forum Wartawan Pemprov Sumut Dikukuhkan, Gubernur Bobby Ajak Wartawan Terus Berkolaborasi Wujudkan Indonesia Emas
Gubernur Bobby  Pastikan TKA di Sumut Berjalan Lancar Tanpa Kendala
KAMMI Minta Kapolrestabes Medan Turun Tangan Atasi Keresahan Masyarakat Atas Maraknya Peredaran Narkoba dan Perjudian
Kementerian PU Dorong Swasembada Pangan dan Ekonomi Desa Lewat Infrastruktur Padat Karya
EVOS Fams, Buat Kamu yang Pertama Kali Login di EVOS TOP UP: Dapat 3% Cashback
PTPP Peroleh Kepercayaan Pemerintah Filipina untuk Proyek Malolos-Clark Railway
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 20:46 WIB

Rayakan Pernikahan Akhir Tahun Tanpa Khawatir Dana Bersama BRI Flash

Selasa, 4 November 2025 - 19:36 WIB

Gubernur Sumut Siap Beri Dukungan Usulan Pembangunan Kab. Nias

Selasa, 4 November 2025 - 19:19 WIB

Forum Wartawan Pemprov Sumut Dikukuhkan, Gubernur Bobby Ajak Wartawan Terus Berkolaborasi Wujudkan Indonesia Emas

Selasa, 4 November 2025 - 16:57 WIB

Gubernur Bobby  Pastikan TKA di Sumut Berjalan Lancar Tanpa Kendala

Selasa, 4 November 2025 - 15:26 WIB

KAMMI Minta Kapolrestabes Medan Turun Tangan Atasi Keresahan Masyarakat Atas Maraknya Peredaran Narkoba dan Perjudian

Berita Terbaru