Taput, Postsumatera.id – Direktur Akademi Keperawatan Pemkab Tapanuli Utara, Nurlela Mariana Nababan, mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam mengungkap peristiwa pembunuhan Monika Hutauruk, salah satu dosen aktif di institusi pendidikan keperawatan tersebut.
“Akper Pemkab Taput menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Polres Taput yang bergerak cepat mengungkap kasus pembunuhan Dosen Akper Pemkab Taput, sehingga masalah ini menjadi terang benderang dan tidak menimbulkan multipersepsi,” ujar Direktur Nurlela di Tarutung, Selasa (3/9/2024).
Dikatakannya, jajaran Akper Pemkab Taput menyampaikan dukacita yang mendalam kepada seluruh keluarga Monika Hutauruk agar tabah dalam menghadapi kejadian ini.
“Kami menyadari bahwa saat ini adalah masa-masa sulit untuk menerima kejadian ini. Kami turut merasakan duka bersama keluarga dan berdoa kiranya Tuhan menguatkan seluruh keluarga yang ditinggalkan,” imbuh Nurlela.
Dia juga menjelaskan, kejadian pembunuhan terjadi di saat kampus sedang libur dan tidak ada aktifitas di asrama. Sehingga pihaknya tidak mengetahui akan kedatangan korban dan pelaku di asrama Akper tersebut.
Menurutnya, biasanya kampus dan asrama dalam keadaan kosong di saat libur, kecuali ada kegiatan yang sudah diagendakan sesuai kegiatan akademik.
Manajemen Akper Pemkab Taput akan tetap melaksanakan proses pembelajaran berjalan dengan baik. Bahkan proses pembelajaran akan semakin baik karena sesuai rencana dalam waktu dekat semua kegiatan akademik dan aktifitas lainnya akan pindah ke lokasi baru dengan bangunan dan fasilitas yang lebih baik.
Terkat dengan kejadian itu, Nurlela mewakili pihak yayasan mengimbau kepada seluruh mahasiswa agar tidak perlu khawatir. Mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Seperti diketahui, Monika Hutauruk (45), warga Desa Hutauruk Hasundutan, Kecamatan Sipoholon, Tapanuli Utara, yang juga dosen di Akper Pemkab Taput, ditemukan tewas di asrama Akper, di Jl Kolonel Liberty Malau, Tarutung, Taput, pada Jumat 30 Agustus 2024 sekira pukul 13.00 WIB.
Saat konferensi pers kemarin, Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak menyatakan, bahwa Monika Hutauruk meninggal dunia bukan karena penyakit jantung, melainkan korban pembunuhan yang dilakukan oleh Boy Sandi Hutauruk (38), warga Dusun Lumban Rihit, Desa Hutauruk Hasundutan, Kecamatan Sipoholon.
Saat ini pelaku Boy Sandi Hutauruk sudah berhasil ditangkap aparat Polres Taput dan sudah ditahan guna proses hukum lebih lanjut.
Reporter : Bisnur Sitompul