Post Sumatera                            Harga Emas Tertekan, Pasar Tunggu Sinyal Baru dari The Fed dan Ekonomi AS

 

Harga Emas Tertekan, Pasar Tunggu Sinyal Baru dari The Fed dan Ekonomi AS

- Penulis

Jumat, 7 November 2025 - 02:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) masih melanjutkan tren pelemahannya di awal pekan ini, seiring menurunnya minat terhadap aset safe haven setelah adanya perkembangan positif dalam hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Tekanan jual pada emas berpotensi berlanjut, dengan tren bearish yang masih mendominasi pasar dalam jangka pendek.

Pada perdagangan Jumat (31/10) lalu, emas sempat bertahan di atas level psikologis $4.000 per troy ounce, namun akhirnya terkoreksi hingga ke area $3.985, turun hampir 1% dan mencatatkan penurunan mingguan kedua secara berturut-turut. Tekanan tersebut berlanjut pada awal sesi Asia hari Senin (3/11) di mana logam mulia ini sempat menyentuh level $3.965 setelah penguatan dolar AS dan meningkatnya selera risiko di pasar global.

Berdasarkan analisis dari Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, emas menunjukkan bahwa tren bearish masih dominan berdasarkan sinyal candlestick dan indikator Moving Average. Ia memproyeksikan bahwa jika tekanan jual berlanjut, harga emas berpotensi turun ke kisaran $3.959. Namun, jika terjadi koreksi teknikal, rebound menuju $4.026 dapat terjadi sebelum kembali menghadapi resistensi kuat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kondisi pasar saat ini masih dalam fase penyesuaian pasca keputusan The Fed. Emas cenderung mencari arah baru, tetapi selama harga tetap di bawah area $4.026, tekanan jual masih menjadi skenario utama,” jelas Andy Nugraha.

Sentimen positif datang dari kesepakatan parsial antara AS dan Tiongkok yang berhasil menenangkan pasar. Dalam kesepakatan tersebut, Presiden AS Donald Trump menyetujui penurunan tarif dari 57% menjadi 47%, sementara pihak Tiongkok berkomitmen untuk meningkatkan pembelian produk pertanian Amerika dan menangguhkan pembatasan ekspor logam tanah jarang. Perkembangan ini membuat investor cenderung beralih dari aset aman seperti emas ke aset berisiko seperti saham, sehingga membatasi potensi penguatan logam mulia ini.

Baca Juga:  Kejatisu Terima Pembayaran Uang Pengganti Dari Terpidan Pembalakan Liar Adelin Lis Rp.105 M & US$ 2.938.556, Kajati : Upaya Kejaksaan Memulihkan Kerugian Keuangan Negara

Dari sisi kebijakan moneter, pasar juga tengah mencerna pernyataan hawkish dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menegaskan bahwa penurunan suku bunga lanjutan di Desember belum menjadi kepastian. Sikap hati-hati The Fed ini membuat peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut tahun ini semakin kecil, sehingga memperkuat posisi dolar AS dan menekan harga emas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga.

Selain faktor kebijakan moneter, pelaku pasar kini menantikan rilis data Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur ISM AS untuk bulan Oktober. Data ini akan menjadi katalis penting bagi arah harga emas dalam jangka pendek. Jika hasilnya di bawah ekspektasi, dolar AS berpotensi melemah dan membuka ruang bagi emas untuk kembali menguat. Namun, bila hasilnya positif, tekanan jual kemungkinan akan berlanjut.

Dalam pandangan Dupoin Futures Indonesia, emas saat ini masih berada dalam fase konsolidasi dengan bias negatif. Level $3.959 menjadi area kunci yang perlu diperhatikan — penembusan di bawah level ini dapat memperdalam pelemahan menuju $3.930, sementara penguatan hanya akan terkonfirmasi jika harga mampu menembus dan bertahan di atas $4.026–$4.050.

Press release ini juga sudah tayang di VRITIMES.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel postsumatera.id untuk update berita terbaru setiap hariFollow

Berita Terkait

Mendadak Butuh Uang untuk Ganti Kulkas Rusak? Ini Salah Satu Solusinya
Tingkatkan Omzet Bisnis Lebih Cepat dengan AI Agent Barantum
Olahraga Sambil Membangun Relasi Sosial di neobank Padel Tournament 2025
Pemeliharaan Tol Jakarta–Cikampek, JTT Pastikan Kenyamanan Perjalanan Pengguna Jalan
Kakanwil Kemenagsu Apresiasi Gerak Cepat Polres Sibolga Tangani Kasus Penganiyaan di Mesjid Agung Kota Sibolga
Sinergi Jaga Kerukunan Umat Beragama, Staf Ahli Wamenag Dialog Bersama Kanwil dan FKUB Sumut
Mulai Tahun Depan Gubernur Bobby Gratiskan SPP SMA/SMK, Internet & Listrik Sekolah Dikebut
Gubsu, Walikota Medan & Bupati Deliserdang Tanda Tangani Kesepakatan Kelola Sampah Jadi Energi
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 04:30 WIB

Mendadak Butuh Uang untuk Ganti Kulkas Rusak? Ini Salah Satu Solusinya

Jumat, 7 November 2025 - 04:28 WIB

Tingkatkan Omzet Bisnis Lebih Cepat dengan AI Agent Barantum

Jumat, 7 November 2025 - 02:29 WIB

Olahraga Sambil Membangun Relasi Sosial di neobank Padel Tournament 2025

Jumat, 7 November 2025 - 02:18 WIB

Harga Emas Tertekan, Pasar Tunggu Sinyal Baru dari The Fed dan Ekonomi AS

Jumat, 7 November 2025 - 01:49 WIB

Pemeliharaan Tol Jakarta–Cikampek, JTT Pastikan Kenyamanan Perjalanan Pengguna Jalan

Berita Terbaru