Gunungsitoli – Pos Sumatera
“15 orang karyawan Dapur Yayasan Prawira Dipecat Sepihak”, ditanggapi oleh Aslab Dapur BGN SPPG Sifalaete Tabaloho Bastian SP Hulu, SE., saat dimintai tanggapannya oleh awak Media di Jalan Diponegoro No. 363 UT, Sifalaete Tabaloho Kota Gunungsitoli, Selasa, 04 November 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bastian mengatakan bahwa yang bekerja di Dapur Yayasan Prawira atau yang dikenal dengan sebutan Dapur BGN SPPG Kota Gunungsitoli Sifalaete Tabaloho adalah RELAWAN namanya bukan karyawan, didalam Juknis (Petunjuk Teknis BGN) mengatakan bahwa Pekerja di Dapur BGN itu adalah RELAWAN.
“Relawan berbeda dengan Karyawan, kalau KARYAWAN bekerja untuk perusahaan dengan menerima gaji atau upah, sedangkan RELAWAN bekerja secara sukarela tanpa imbalan finasial” tegas Bastian Hulu.
Relawan yang bekerja didapur BGN SPPG itu, lanjut Bastian bukan secara terpaksa, jadi jangan banyak menuntut ini dan itu. Fokus saja bekerja melayani untuk memberikan makanan kepada anak-anak kita di sekolah.
Relawan yang keluar di dapur Prawira bukan dipecat, bahasa dipecat itu berlaku bagi namanya karyawan, kalau statusnya Relawan maka bisa kerja hari ini dan besok bisa keluar tanpa harus pakai surat-menyurat, namanya juga Relawan bekerja sukarela tanpa imbalan, jika tidak bagus kerjanya ya dikeluarkan tanpa harus ada surat menyurat peringatan Pertama kedua dan Ketiga, cukup dengan Peringatan secara lisan pertama kedua dan ketiga, kata Bastian.
Pekerja yang tidak professional di Dapur Prawira itu sebenarnya sudah lama mau dikeluarkan sekitar 3 bulan yang lalulah seharusnya dikeluarkan karena tidak bagus kerjanya, tapi Ketua Yayasan Prawira Adv. Radius Purnawira Hulu, SH, MH, selalu mengatakan sabar dulu kita berikan kesempatan sama mereka, apa akibatnya sering terlambat mengantar makanan di sekolah, makanan rasanya hambar, dan lain sebagainya.
“Jadi sudah wajar dikeluarkan Pekerja Relawan yang tidak bekerja secara professional didapur Prawira, dari pada rusak Makanan Bergizi Gratis Program Presiden Prabowo – Gibran, lebih baik mereka dikeluarkan” tegas Bastian.
Sejak dikeluarkannya Pekerja Relawan itu, maka mulai saat itu pengantaran makanan di sekolah tepat waktu, dan makanan MBG enak rasanya, dan juga pekerjaan didapur lebih cepat selesai, baiknya dari dulu dikeluarkan orang-orang yang tidak professional ini, lanjut Bastian Hulu.
“Kepada Kawan saya Yason Gea, yang berkoar-koar di media sosial dengan menjelek-jelekkan Dapur Prawira, saya ingatkan Bung Yason Gea ya.. agar berhati-hati berkomentar, karena istrimu Ulfa Lely Tri Putri Zebua itu sudah lama bekerja di Dapur Prawira dan makan gaji dari dapur Prawira, sudah lama seharusnya dikeluarkan istrimu itu karena tidak profesional bekerja, tetapi pak Radius Hulu Ketua Yayasan Prawira selalu mempertahankan istrimu tetap bekerja, karena kamu temannya, dan akibatnya bagaimana, banyak keluhan disekolah dimana saat istrimu melakukan sortir buah salak kemarin banyak buah salak yang busuk yang sampai disekolah, apakah ini balasanmu sama Ketua Yayasan Prawira yang sudah berbuat baik samamu dengan merusak Dapur Yayasan Prawira..?” kata Bastian.
Terkait daging busuk yang dimasak, Bastian Hulu selaku Asisten lapangan Dapur BGN Sifalaete Tabaloho, membantah bahwa isu itu tidak benar dimasak daging busuk.
“Orang itu mengada-ngada saja, sudah dikeluarkan dari dapur masih saja tidak tau diri dan menjelekkan orang lain, dikira dengan mejelekkan dapur sudah hebat dia, sadar woiiii.. kamu dikeluarkan didapur Prawira karena tidak layak bekerja disana, anda masih dibawah standar BGN..?” kata Bastian.
Perlu saya jelaskan lanjut Bastian bahwa semua bahan makanan yang masuk disortir beberapa tahap sebelum dimasak, yang sortir pertama adalah penerima bahan, kemudian disortir lagi dan dihitung serta dicuci oleh bagian persiapan makanan, kemudian disortir lagi oleh Ahli Gizi, dan terakhir disortir lagi oleh Kepala SPPG baru di masak.
“Bahan makanan yang tidak bagus dikembalikan kepada Suplayer ,jika Suplayernya Mengulangi kesalahan yang sama maka Suplayernya diganti ,jadi kita tidak main – main dengan bahan makanan yang masuk di dapur Yayasan Prawira ,ketat Pemeriksaanya ,harus bagus kualitasnya ,karena makanan itu diberikan untuk anak anak kita .ujar Bastian .(Rais )









