Stop Hunting di Forex: Mitos atau Fakta?

- Penulis

Minggu, 14 September 2025 - 05:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam dunia trading forex, istilah stop hunting sering menjadi topik hangat. Banyak trader percaya bahwa harga sengaja digerakkan untuk menyentuh level stop-loss mereka, sehingga posisi ditutup dengan kerugian sebelum harga kembali ke arah analisis awal. Namun, benarkah stop hunting dilakukan secara sengaja, ataukah hanya bagian dari dinamika pasar yang wajar?

Apa Itu Stop Hunting?

Stop hunting adalah kondisi ketika pergerakan harga menembus level stop-loss trader lalu berbalik arah setelah itu. Situasi ini membuat banyak trader merasa “diburu” oleh pasar atau bahkan broker. Fenomena ini sering terlihat di area support dan resistance penting, di mana banyak order terkumpul.

Mitos vs Fakta Stop Hunting

Banyak trader pemula menganggap brokerlah yang “memburu” stop-loss mereka. Pada kenyataannya, pasar forex global sangat besar dengan likuiditas triliunan dolar per hari, sehingga hampir mustahil satu broker ritel kecil mampu menggerakkan harga secara signifikan. Pergerakan tersebut lebih sering terjadi karena konsentrasi order di level tertentu yang dimanfaatkan oleh pelaku pasar besar (big players) seperti bank investasi dan institusi keuangan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga: Stop Hunting di Forex: Mitos atau Fakta?

Mengapa Stop Hunting Terjadi?

Stop hunting biasanya terjadi karena banyak trader menempatkan stop-loss di level psikologis yang sama, misalnya di bawah support atau di atas resistance. Ketika harga bergerak ke area tersebut, order otomatis tereksekusi sehingga memicu lonjakan likuiditas. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh institusi besar untuk masuk posisi dengan harga lebih baik.

Baca Juga:  Pefindo Teguhkan Peringkat PT Waskita Beton Precast Tbk di idB (Stabil)

Bagaimana Trader Bisa Menghadapinya?

Alih-alih menganggap stop hunting sebagai “konspirasi,” trader sebaiknya menyesuaikan strategi. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

Tidak menempatkan stop-loss di level yang terlalu jelas atau terlalu dekat dengan area support/resistance.

Menggunakan manajemen risiko yang tepat agar tidak panik saat volatilitas meningkat.

Menggabungkan analisis teknikal dengan fundamental untuk melihat gambaran pasar lebih luas.

Pentingnya Broker yang Legal dan Transparan

Banyak mitos tentang stop hunting berhubungan dengan kecurigaan terhadap broker. Karena itu, memilih broker legal dan teregulasi sangat penting untuk menghindari praktik manipulasi. Broker yang transparan hanya menyalurkan order trader ke pasar tanpa intervensi harga.

Mulai Trading di Platform Aman: Register di KVB Sekarang

Dengan KVB Indonesia sebagai broker teregulasi, trader dapat menikmati eksekusi order cepat, spread kompetitif, serta sistem yang transparan. Ini membantu trader fokus pada strategi tanpa khawatir soal manipulasi harga.

Stop hunting sering kali lebih merupakan dinamika pasar akibat pergerakan big players daripada manipulasi langsung oleh broker ritel. Dengan manajemen risiko yang tepat dan memilih broker yang legal, trader bisa menghadapi fenomena ini dengan lebih percaya diri.

Produk Terkait: Broker Trading – KVB Indonesia

Press Release ini juga sudah tayang diVRITIMES

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel postsumatera.id untuk update berita terbaru setiap hariFollow

Berita Terkait

PN Medan Eksekusi Aset milik KAI yang Dikuasai Pihak Lain di Jalan Perintis Kemerdekaan
Dukung Program Generasi Emas 2045, Kementerian PU Bangun Asrama Mahasiswa Nusantara Manado
Bergerak Cepat, Kementerian PU Pulihkan Jalur Strategis dan Fasilitas Publik di Nagekeo, NTT
Agustus Pecah Rekor! Wisman Naik Kereta Api Tembus 89 Ribu, Yogyakarta hingga Banyuwangi Jadi Magnet Dunia
Cara Menabung Rp20 Juta dalam 1 Tahun, Meski Gaji Pas-pasan
Sekretariat DPRD Medan Belum Selesaikan Temuan LHP BPK 2024, Rp.4 M Lebih, Pengamat Anggaran : Jangan sampai ada penyalahgunaan anggaran, utamanya APBD
Daop 6 Yogyakarta Bersama Lawasan Batik & ISI Yogyakarta Selenggarakan Pameran Fotografi “Jogja Where to Go”
KAI Daop 8 Surabaya Imbau Masyarakat Waspada Penipuan Rekrutmen, Tegaskan Proses Resmi Hanya di e-recruitment.kai.id
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 10:50 WIB

PN Medan Eksekusi Aset milik KAI yang Dikuasai Pihak Lain di Jalan Perintis Kemerdekaan

Minggu, 14 September 2025 - 10:48 WIB

Dukung Program Generasi Emas 2045, Kementerian PU Bangun Asrama Mahasiswa Nusantara Manado

Minggu, 14 September 2025 - 05:33 WIB

Stop Hunting di Forex: Mitos atau Fakta?

Sabtu, 13 September 2025 - 23:27 WIB

Bergerak Cepat, Kementerian PU Pulihkan Jalur Strategis dan Fasilitas Publik di Nagekeo, NTT

Sabtu, 13 September 2025 - 18:28 WIB

Agustus Pecah Rekor! Wisman Naik Kereta Api Tembus 89 Ribu, Yogyakarta hingga Banyuwangi Jadi Magnet Dunia

Berita Terbaru

News

Stop Hunting di Forex: Mitos atau Fakta?

Minggu, 14 Sep 2025 - 05:33 WIB