Post Sumatera                            Banjir Terparah di Bali dalam Satu Dekade Momentum Penting untuk Penghijauan dan Pelestarian DAS

 

Banjir Terparah di Bali dalam Satu Dekade Momentum Penting untuk Penghijauan dan Pelestarian DAS

- Penulis

Senin, 22 September 2025 - 21:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bali, 22 September 2025 – Bali dilanda banjir parah pada 9 September lalu, yang disebut BMKG sebagai banjir terburuk dalam satu dekade terakhir. Hujan ekstrem dengan curah lebih dari 300 mm per hari mengguyur berbagai wilayah, termasuk Jembrana (385,5 mm), Tampak Siring (373,8 mm), Karangasem (316,6 mm), Klungkung (296 mm), dan Abiansemal (284,6 mm). Akibatnya, ribuan rumah terendam, aktivitas warga lumpuh, dan infrastruktur di sejumlah titik mengalami kerusakan.

Curah hujan ekstrem hanyalah salah satu faktor. Kondisi lingkungan yang kian terdegradasi memperburuk situasi, khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ayung yang merupakan penyangga utama sistem air Bali. Menteri Lingkungan Hidup mengungkapkan, tutupan hutan di kawasan DAS tersebut kini hanya tersisa sekitar tiga persen dari total 49.500 hektare, jauh di bawah ambang batas aman minimal 30 persen. Penggundulan hutan, konversi lahan, dan alih fungsi kawasan resapan membuat air hujan sulit diserap, sehingga banjir besar lebih mudah terjadi.

Selain kerusakan hutan, masalah sampah juga memperparah dampak banjir. Anggota DPR menyoroti lemahnya tata kelola sampah di Bali yang menyebabkan banyak drainase tersumbat. Ia mendorong pemerintah untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi ekonomi sirkular sekaligus membangun sistem peringatan dini yang lebih adaptif terhadap pola cuaca ekstrem.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dampak banjir tidak hanya mengganggu kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, tetapi juga menurunkan kualitas lingkungan secara drastis. Air yang menggenang membawa sampah dan polutan, mengancam kesehatan warga, serta menekan fungsi ekologis lahan di perkotaan. Anggota DPR menyoroti buruknya tata kelola sampah yang memperparah situasi, dan menekankan perlunya sistem peringatan dini serta penerapan teknologi ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah.

Baca Juga:  Pemprov Sumut dan Ditjen Dukcapil Pastikan Pelayanan Pendataan Penduduk Berjalan dengan Baik

Menteri LHK dan Gubernur Bali menyoroti pentingnya pengawasan kawasan hulu sungai serta penghijauan untuk meningkatkan fungsi daerah resapan air dan mencegah banjir berulang. Kondisi ini menunjukkan bahwa upaya konservasi tidak bisa hanya difokuskan pada wilayah hulu, tetapi juga harus menyentuh kawasan pesisir yang menjadi benteng terakhir ekosistem.

Di sinilah LindungiHutan mengambil peran melalui program penghijauan di Teluk Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, dengan menanam bibit mangrove Rhizophora. Ekosistem mangrove terbukti mampu menahan laju abrasi, meningkatkan serapan karbon, dan memperkuat daya dukung lingkungan pesisir. Kehadiran lokasi konservasi ini menjadi unik karena langsung bersinggungan dengan kawasan pariwisata Bali yang padat aktivitas, sehingga memberi pesan kuat bahwa menjaga alam berarti juga menjaga masa depan ekonomi dan budaya lokal.

Kehadiran mangrove dapat menjadi benteng alami dari bencana iklim sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya lokal. Dengan donasi bibit pohon, publik tidak hanya membantu memperkuat fungsi daerah resapan air di hulu, tetapi juga menjaga ekosistem pesisir Bali tetap sehat dan tangguh menghadapi perubahan iklim.

Banjir besar ini menjadi pengingat bahwa perubahan iklim dan kerusakan lingkungan saling memperkuat dampak bencana. Partisipasi publik dalam gerakan penghijauan adalah bentuk adaptasi dan mitigasi yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Melalui donasi bibit pohon di kawasan hulu maupun pesisir Bali, kita bersama-sama dapat menjaga pulau ini tetap hijau, sehat, dan lebih kuat menghadapi krisis iklim di masa depan.

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel postsumatera.id untuk update berita terbaru setiap hariFollow

Berita Terkait

Masih Hitungan Hari Menjabat, Plt. Kajari Madina Gerebek Dugaan Korupsi Penggunaan Dana Desa
Apresiasi Program Berobat Gratis, DPR RI Optimis Gubernur Bobby Jadikan Sumut Role Model Kesehatan
Kisah Pasutri di MTsN Sergai Lulus PPPK Kemenag, Buah dari Keikhlasan dan Dedikasi
Sumut Surplus Bahan Pangan, Bukti Kerja Kolaboratif Gubernur Bobby
Gubernur Bobby Temui Guru SMK 1 Kutalimbaru yang Dilaporkan Orang Tua Siswa
Kerja Sama Pertahanan India–Indonesia Menguat lewat Kunjungan Jenderal Anil Chauhan ke Menteri Sjafrie
Imbas Luapan Air Daop 4 Semarang, KAI Daop 1 Jakarta Sesuaikan Operasional KA Penting
Mengapa Kita Harus Menyusun Rencana Keuangan Jangka Panjang dan Pendek
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 21:19 WIB

Masih Hitungan Hari Menjabat, Plt. Kajari Madina Gerebek Dugaan Korupsi Penggunaan Dana Desa

Jumat, 31 Oktober 2025 - 20:51 WIB

Apresiasi Program Berobat Gratis, DPR RI Optimis Gubernur Bobby Jadikan Sumut Role Model Kesehatan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 20:20 WIB

Kisah Pasutri di MTsN Sergai Lulus PPPK Kemenag, Buah dari Keikhlasan dan Dedikasi

Jumat, 31 Oktober 2025 - 19:49 WIB

Sumut Surplus Bahan Pangan, Bukti Kerja Kolaboratif Gubernur Bobby

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:11 WIB

Kerja Sama Pertahanan India–Indonesia Menguat lewat Kunjungan Jenderal Anil Chauhan ke Menteri Sjafrie

Berita Terbaru