Post Sumatera Kisaran – Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Asahan, kembali disoal.
Pasalnya, baru beberapa bulan saja selesai dikerjakan peningkatan jalan dari perbatasan Kota Tanjungbalai menuju Selingsing Desa Sei Dua Hulu, Kecamatan Simpang Empat di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara sudah retak dan sudah di tambal sulam.
Proyek yang bersumber dari DIF (Dana Informasi Fiskal) sebesar Rp992.614.947,00-, terkesan dikerjakan asal jadi. Bahkan mirisnya, dari plang proyek tidak terdapat kapan dimulai dan selesainya pekerjaan.
Salah seorang warga sekitar mengatakan, proyek ini baru beberapa bulan selesai dikerjakan tapi sudah mengalami kerusakan.
“Dari beberapa Minggu setelah selesai dikerjakan, sudah terlihat fisik beberapa bagian jalan yang retak-retak. Walaupun sekarang sudah di tambal, tapi sebagai pengguna jalan kami sangat khawatir dengan kualitasnya,” kata seorang warga, Selasa (17/06/2025).
Pria berbadan tegap ini juga menyayangkan kinerja Dinas PUPR Asahan yang terkesan amburadul.
“Pekerjaan itukan menggunakan uang rakyat, seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat. Jangan proyek itu dikerjakan cuma untuk sekedar asal jadi saja, bisa fatal akibatnya bagi pengendara,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sei Dua Hulu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan adalah Sumardi Nasution, pada saat dikonfirmasi membenarkan jalan tersebut terjadi keretakan. Namun ia mengaku jalan tersebut sudah ditambal menggunakan ter.
“Setahu saya, saya juga kontraktor, setiap jalan usai dibangun akan terjadi keretakan dikarenakan tanahnya yang kemungkinan terjadi penurunan. Tapi sekarang sudah ditambal,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Praktisi Hukum, RE Maha SH menyayangkan pekerjaan proyek pemerintah tersebut tersebut terkesan asal jadi. Dirinya meminta agar proyek ini menjadi perhatian APH (Aparat Penegak Hukum).
“Jika kuaalitas pekerjaan yang buruk bisa jadi material yang digunakan tidak sesuai standar atau proses pengerjaannya tidak benar, akibatnya jalan bisa cepat rusak dan terpaksa ditambal ulang. Ini harus menjadi perhatian APH agar kedepannya seluruh proyek yang menggunakan uang negara dapat berjalan maksimal,” tegasnya.
Kadis PUTR Asahan, Agus Jaka Putra Ginting, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu, hingga berita ini disiarkan tidak menjawab. (Red)