Post Sumatera                            Hadapi Dinamika Global, Kementerian PU Dorong Resiliensi Infrastruktur Nasional

 

Hadapi Dinamika Global, Kementerian PU Dorong Resiliensi Infrastruktur Nasional

- Penulis

Rabu, 17 September 2025 - 17:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Surabaya, 17 September 2025 – Di tengah dinamika global yang penuh tantangan, mulai dari rivalitas geopolitik, krisis energi, ketidakpastian ekonomi, hingga perubahan iklim, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan komitmennya untuk terus bekerja, bergerak, dan memberikan dampak nyata. Salah satu fokus utamanya adalah memperkuat ketahanan nasional melalui pembangunan infrastruktur yang strategis, sejalan dengan program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dalam acara The 9th
International Conference Postgraduate School Universitas Airlangga (ICPS) di
Surabaya, Rabu (17/09/2025), Menteri PU Dody Hanggodo memaparkan visi bahwa
pembangunan infrastruktur kini memiliki makna yang jauh lebih dalam.
Pembangunan infrastruktur lebih dari sekadar pembangunan, melainkan juga
mendukung ketahanan sipil, mendukung ketahanan pangan, sementara hydropower dan
floating solar juga mendukung ketahanan energi.

“Infrastruktur menjadi lebih
dari sekadar pembangunan, melainkan ketahanan. Bendungan dan irigasi mendukung
ketahanan pangan, hydropower dan floating solar juga mendukung ketahanan
energi. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan sistem pengendalian banjir dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat dan mencegah bencana. Kemudian jalan dan jembatan
mendukung konektivitas serta logistik,” ujar Menteri Dody dalam konferensi yang
mengangkat tema “Geopolitical Risk and Resilience on Developing for Better
World.”

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut, Menteri Dody
menyoroti dampak nyata dari tantangan global seperti perang di Ukraina,
ketegangan di Timur Tengah, hingga rivalitas Amerika Serikat dan Tiongkok
terhadap stabilitas pangan, energi, dan air di Indonesia. Oleh karena itu,
kemandirian pada tiga sektor vital tersebut harus menjadi prioritas utama
pembangunan nasional.

Dalam konteks inilah, paradigma
pembangunan infrastruktur didorong untuk menjadi bagian dari sistem pertahanan
negara.

“Pembangunan infrastruktur
harus dipandang sebagai non-military defense atau pertahanan sipil. Bendungan,
irigasi, pembangkit listrik tenaga air, sistem air bersih, jalan, dan jembatan
tidak hanya menopang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi sistem ketahanan
nasional dalam menghadapi krisis. Infrastruktur bukan sekadar pembangunan
fisik, tetapi perisai ketahanan bangsa,” jelas Menteri Dody.

Untuk mewujudkan visi tersebut,
Kementerian PU telah menggulirkan program PU608. Program ini berupaya
meningkatkan ketahanan infrastruktur dengan fokus pada efisiensi investasi,
pengentasan kemiskinan, serta pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 8
persen pada tahun 2029.

Baca Juga:  KAI Daop 1 Jakarta Peringati Hari Ozon Internasional di Stasiun Pasarsenen

Namun, dampak yang diciptakan
tidak berhenti pada pembangunan fisik semata. Kementerian PU juga secara aktif
mendukung berbagai program prioritas sosial, seperti penyediaan sekolah bagi
anak-anak kurang mampu melalui program Sekolah Rakyat, peningkatan sarana
pendidikan tinggi, hingga pembangunan infrastruktur kesehatan dan sanitasi
untuk menekan angka stunting.

Untuk menyukseskan agenda besar
ini, Menteri Dody mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi
dalam skema pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, swasta,
masyarakat sipil, dan media.

“Tidak ada pemerintah yang
mampu berjalan sendiri. Kita butuh kolaborasi bersama akademisi, swasta,
masyarakat, dan media. Bersama-sama melalui kolaborasi pentahelix ini kita
dapat mengubah krisis menjadi peluang dan tantangan menjadi inovasi,” kata Menteri
Dody.

Dukungan terhadap visi ini juga
datang dari dunia akademis. Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Muhammad
Madyan, mengapresiasi peran aktif Kementerian PU dalam memperkuat ketahanan
nasional.

“Melalui konferensi ini, kita
diingatkan bahwa ketahanan yang dibangun bukan hanya untuk bertahan, tetapi
juga untuk beradaptasi, berinovasi, dan bangkit lebih kuat. Kehadiran para
pembicara, akademisi, pembuat kebijakan, dan peserta dari berbagai negara
mencerminkan komitmen kita bersama dalam memperkaya pengetahuan serta mendorong
dialog atas isu-isu global yang sangat mempengaruhi kemanusiaan. Resiliensi
harus bersifat proaktif dan visioner,” ungkap Rektor Madyan.

Seluruh upaya yang dilakukan
oleh Kementerian PU selama satu tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto
bermuara pada satu tujuan besar yang sejalan dengan Visi Indonesia Maju 2045.
Menutup pernyataannya, Menteri Dody optimis, hasil pembangunan infrastruktur
yang dilakukan kementeriannya akan menjadi fondasi yang kokoh untuk masa depan
bangsa.

“Sejalan dengan Visi Indonesia
Maju 2045 yang dicanangkan Presiden Prabowo, Indonesia harus memiliki ketahanan
nasional dan adaptif. Melalui persatuan, visi yang jelas, dan doa seluruh
bangsa, Indonesia tidak hanya mampu bertahan menghadapi krisis, tetapi juga
akan lebih kuat, adil, dan makmur,” tandas Menteri Dody.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo
Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Press Release ini juga sudah tayang diVRITIMES

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel postsumatera.id untuk update berita terbaru setiap hariFollow

Berita Terkait

Diduga Rekayasa BAP Kasus Korupsi di Dinas PMD, Permak Sumut Minta Kajati Periksa Oknum Jaksa Kejari Padangsidempuan
Safety Campaign : Peran Masinis sebagai Pemimpin Perjalanan KA
KAI Daop 1 Jakarta Peringati Hari Ozon Internasional di Stasiun Pasarsenen
Strategi PTPP dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan di Tengah Dinamika Industri Konstruksi Nasional dan Tantangan Global
Diversifikasi Investasi Melalui Reksa Dana untuk Pemula
Holding Perkebunan Nusantara Dorong Hilirisasi, PTPN I Pamerkan Walini, Hycrunch, dan Hygreen di Rapimnas Tani Merdeka
Mulai 28 September 2025, KA Matarmaja Hadir dengan Rangkaian New Generation
Bukan Hanya Tren, Customer Experience Kini Jadi Pilar Pertumbuhan Bisnis
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 19:52 WIB

Diduga Rekayasa BAP Kasus Korupsi di Dinas PMD, Permak Sumut Minta Kajati Periksa Oknum Jaksa Kejari Padangsidempuan

Rabu, 17 September 2025 - 18:40 WIB

Safety Campaign : Peran Masinis sebagai Pemimpin Perjalanan KA

Rabu, 17 September 2025 - 18:38 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Peringati Hari Ozon Internasional di Stasiun Pasarsenen

Rabu, 17 September 2025 - 18:07 WIB

Strategi PTPP dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan di Tengah Dinamika Industri Konstruksi Nasional dan Tantangan Global

Rabu, 17 September 2025 - 17:50 WIB

Hadapi Dinamika Global, Kementerian PU Dorong Resiliensi Infrastruktur Nasional

Berita Terbaru