Menu

Mode Gelap
Gubsu Bobby Perintahkan Bongkar Cafe  Resahkan Masyarakat Gubernur Sumut Lantik Lima Pejabat Eselon II Gubernur dan Wagub Sumut Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam Rangka HUT ke-80 RI Gubernur Sumut Bersama Forkopimda Pimpin Pembongkaran Diskotek Sarang Narkoba Kajari Belawan Terbitkan Surat Tugas Pulbaket Dugaan Mark Up Pengadaan Lahan UPT Damkar Medan Rp. 2,68 Miliar Kejari Belawan Proses Dugaan Korupsi Dana BOS SMAN 16 Medan Diatas Rp.200 juta, Kepsek Reny Agustina Membantah, LP3 Minta Kadisdik Nonaktifkan

Daerah

Menpora Tekankan Permintaan Audit PON XXI Untuk Preventif, Bukan Tekanan Bagi Penyelenggara

badge-check

Menpora Tekankan Permintaan Audit PON XXI Untuk Preventif, Bukan Tekanan Bagi Penyelenggara Perbesar

Medan, Postsumatera.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo menegaskan bahwa permintaan audit terhadap penggunaan dana PON XXI yang ia lontarkan baru-baru ini bukanlah untuk menciptakan tekanan atau kekhawatiran bagi penyelenggara dan atlet.

Hal tersebut disampaikannya menjawab wartawan di Media Centre PON XXI Wilayah Sumatera Utara di salah satu hotel di Medan, Jum’at (13/9) malam yang lalu.

Didampingi Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni, Kadispora Sumut Baharuddin Siregar selaku Ketua Harian PB PON dan Staf Ahli Gubernur Effendi Pohan selaku Sekretaris Umum PB PON Menpora menjelaskan bahwa permintaan audit ini dilatarbelakangi oleh tuduhan yang beredar di media sosial mengenai dugaan korupsi miliaran rupiah dalam penyelenggaraan PON.

“Pernyataan saya merupakan respon terhadap tuduhan yang muncul begitu cepat setelah PON baru saja dimulai, dimana beberapa pihak langsung menuduh adanya korupsi hanya berdasarkan contoh atau sampel terbatas”, ujar Menpora.

Ia juga menambahkan bahwa sejak awal PON diselenggarakan, Pemerintah telah membentuk Satgas Tata Kelola yang melibatkan Bareskrim dan Jamintel Kejaksaan Agung untuk mengawasi penggunaan anggaran.

“Saya hanya ingin menegaskan kepada masyarakat bahwa semua proses ini telah diawasi secara ketat oleh pihak yang berwenang. Jadi, tuduhan adanya penyelewengan atau korupsi itu tidak berdasar”, lanjutnya.

Menpora juga menilai bahwa pemberitaan terkait audit ini justru memberikan dampak positif bagi penyelenggara.“Saya rasa ada sisi baik dari pemberitaan ini. Semua unsur yang terlibat, baik pemerintah pusat hingga daerah, menjadi lebih sigap dan waspada. Karena kita tahu, ini adalah acara besar dengan anggaran yang besar, sehingga pertanggungjawabannya juga harus besar”, katanya.

Menpora berharap langkah audit ini dapat memberikan rasa tenang kepada semua pihak setelah PON selesai. “Saya ingin setelah PON, mereka yang telah bekerja keras dapat merasa tenang karena semua proses telah diaudit dengan transparan dan akuntabel, sehingga pengabdian mereka tidak tercoreng oleh opini yang tidak baik,” pungkasnya kepada awak media yang bertugas.

Menpora menyimpulkan bahwa permintaan audit dana PON XXI adalah langkah yang bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas sejak awal pelaksanaan, bukan untuk menciptakan tekanan atau kekhawatiran di kalangan penyelenggara maupun atlet. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tuduhan korupsi yang muncul di media sosial, bukan sebagai upaya untuk mengguncang penyelenggara atau menimbulkan suasana mencekam. Menpora juga menyatakan bahwa audit ini merupakan bagian dari tanggung jawab dalam mengelola dana publik yang besar untuk acara nasional yang berskala besar seperti PON XXI.

Disaat awak media yang bertugas mengkonfirmasi Pj Gubsu Agus Fatoni yang diketahui merupakan Ketua PB PON XXI untuk Sumut pada Sabtu (14/9/24), Dirinya mengaku kejadian itu merupakan salah satu kekurangan penyelenggaraan PON di Sumut, namun pihaknya akan terus memperbaiki kekurangan yang ada agar tidak terulang kembali.

“Kami langsung lakukan perbaikan dan sekarang sudah dirapikan. Pertandingan voli juga sudah dimulai”, Kata Agus Fatoni.

“Penutupan tanggal 20 September ini, jadi masih ada waktu, dan mudah-mudahan semuanya sesuai dengan rencana kita dan pemantauan terus kita lakukan”, sambungnya lagi.

Fatoni juga menanggapi temuan-temuan wartawan terkait Sport Centre Sumut di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang yang masih ditemukan pembangunan yang belum rampung. Dirinya mengatakan telah memantau langsung ke lokasi bersama Menpora terkait informasi tersebut.

Perlu diketahui bersama Bahwa PON Aceh-Sumut 2024 menjadi edisi terbesar dalam sejarah karena melibatkan hampir 13.000 atlet dan 6.000 lebih ofisial. Selain itu, PON kali ini juga menjadi yang pertama dilaksanakan di dua provinsi sebagai tuan rumah Aceh dan Sumut.

 

Reporter : Rizky Zulianda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gubsu Bobby Perintahkan Bongkar Cafe  Resahkan Masyarakat

16 Agustus 2025 - 00:21 WIB

Gubernur Sumut Lantik Lima Pejabat Eselon II

15 Agustus 2025 - 20:36 WIB

Gubernur dan Wagub Sumut Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam Rangka HUT ke-80 RI

15 Agustus 2025 - 19:29 WIB

Gubernur Sumut Bersama Forkopimda Pimpin Pembongkaran Diskotek Sarang Narkoba

14 Agustus 2025 - 20:11 WIB

Kajari Belawan Terbitkan Surat Tugas Pulbaket Dugaan Mark Up Pengadaan Lahan UPT Damkar Medan Rp. 2,68 Miliar

14 Agustus 2025 - 19:20 WIB

Post Popular News