Bergerak Cepat, Kementerian PU Pulihkan Jalur Strategis dan Fasilitas Publik di Nagekeo, NTT

- Penulis

Sabtu, 13 September 2025 - 23:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 13 September 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bergerak cepat memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan memastikan seluruh jalur strategis serta fasilitas publik dapat segera pulih. Langkah gesit ini diambil menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak 8 September 2025 dan menyebabkan kerusakan parah serta menelan korban jiwa.

Berdasarkan laporan dari
lapangan, dampak bencana ini sangat signifikan. Sedikitnya empat jembatan vital mengalami kerusakan. Dua jembatan, yaitu Jembatan Teodhae 1 dan Teodhae 2 di Desa Sawu, aksesnya terputus total. Sementara itu, dua jembatan lainnya yang berada di Desa Maukeli dan Aewoe dilaporkan mengalami kerusakan berat. Banjir
bandang tidak hanya melumpuhkan konektivitas, tetapi juga membawa duka mendalam dengan tercatat 3 orang meninggal dunia dan 7 orang lainnya masih dalam status hilang. Kerugian materiil juga tidak sedikit, mencakup rumah, kendaraan, dan ternak milik warga yang hanyut terbawa arus.

Melihat skala kerusakan yang
terjadi, Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa penanganan bencana ini tidak bisa dilakukan setengah-setengah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk
mencari solusi permanen.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita harus duduk bersama
dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat kenapa ini bisa terjadi. Alat
berat seperti pompa dan tim kita harus turun semua. Bahkan di beberapa tempat sudah mulai kering,” ujar Menteri Dody, mengisyaratkan perlunya evaluasi dan aksi terpadu yang cepat.

Sebagai wujud nyata dari arahan
tersebut, Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT,
Direktorat Jenderal Bina Marga, telah menerjunkan tim dan alat berat. Sejumlah excavator dan wheel loader dikerahkan untuk membersihkan material lumpur dan puing yang menutup ruas jalan strategis Maumbawa–Mauponggo–Sp. Gako. Di samping itu, tim di lapangan juga bergerak memasang rambu-rambu peringatan dititik-titik rawan dan memulai pemasangan bronjong untuk mencegah erosi lebih lanjut.

Baca Juga:  Gerindra Bela Warga, 17 Rumah di Jalan Gandhi Medan Batal Dieksekusi

Kepala BPJN NTT, Janto,
menjelaskan bahwa solusi untuk konektivitas yang terputus sudah disiapkan.

“Kementerian PU juga sedang memobilisasi jembatan bailey darurat sepanjang 30 meter dari Pulau Timor untuk menghubungkan kembali jalur yang terputus. Target pemasangan jembatan darurat ini pada minggu depan, sehingga akses masyarakat
dapat segera pulih,” jelas Janto.

Namun, tantangan di lapangan
cukup besar. Janto menambahkan, “Karena terdapat 2 jembatan dengan panjang masing-masing 60 meter yang rusak total, masih dibutuhkan tambahan jembatan bailey sepanjang 90 meter untuk penanganan darurat berikutnya.”

Selain jembatan darurat, penanganan tebing-tebing sungai juga menjadi prioritas. Data di lapangan
menunjukkan kebutuhan bronjong mencapai 10.000 m³. Saat ini, stok yang tersedia baru 1.300 m³—terdiri dari 1.000 m³ dari BPJN NTT dan 300 m³ dari Dinas PUPR Kabupaten Nagekeo. Untuk menutupi kekurangan sebesar 8.700 m³, pasokan tambahan akan segera dikirim dari gudang pusat dan penyedia jasa konstruksi.

Komitmen pemerintah untuk
memulihkan Nagekeo sangat kuat. Kementerian PU akan terus bekerja dan
memastikan seluruh jalur strategis dan fasilitas publik berfungsi kembali,
sejalan dengan prioritas utama untuk menjaga keselamatan warga dan konektivitas antarwilayah.

“Kementerian PU berkomitmen
untuk selalu sigap melakukan penanganan terhadap bencana. Fokus utamanya adalah keselamatan masyarakat dan memastikan konektivitas antarwilayah tetap terjaga,”
tambah Janto.

Melalui kerja sama yang erat
dengan pemerintah daerah, aparat setempat, dan seluruh elemen masyarakat, Kementerian PU optimistis infrastruktur di Kabupaten Nagekeo dapat segera pulih dan berdampak positif bagi masyarakat. Upaya bergerak cepat untuk memperbaiki infrastruktur ini diharapkan tidak hanya mengembalikan mobilitas warga, tetapi juga membangkitkan kembali roda perekonomian daerah yang sempat terhenti akibat bencana.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Press Release ini juga sudah tayang diVRITIMES

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel postsumatera.id untuk update berita terbaru setiap hariFollow

Berita Terkait

Fasilitas Ramah Disabilitas di LRT Jabodebek Permudah Akses Mobilitas untuk Semua
Cegah Kecelakaan, KAI Daop 1 Jakarta Ajak Masyarakat Tertib di Perlintasan Sebidang
Lampung Bersatu untuk Pinktober Run 2025 – Event Galang Dana Kanker Payudara Termeriah di Lampung
KAI Daop 8 Surabaya dan Polda Jatim Kolaborasi Edukasi Keselamatan Perlintasan Sebidang Lewat Video Kreatif
KAI Divre III Palembang Fokus 32 Titik Rawan Antisipasi Mulainya Musim Penghujan
PN Medan Eksekusi Aset milik KAI yang Dikuasai Pihak Lain di Jalan Perintis Kemerdekaan
Dukung Program Generasi Emas 2045, Kementerian PU Bangun Asrama Mahasiswa Nusantara Manado
Stop Hunting di Forex: Mitos atau Fakta?
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 16:46 WIB

Fasilitas Ramah Disabilitas di LRT Jabodebek Permudah Akses Mobilitas untuk Semua

Minggu, 14 September 2025 - 15:53 WIB

Cegah Kecelakaan, KAI Daop 1 Jakarta Ajak Masyarakat Tertib di Perlintasan Sebidang

Minggu, 14 September 2025 - 15:53 WIB

Lampung Bersatu untuk Pinktober Run 2025 – Event Galang Dana Kanker Payudara Termeriah di Lampung

Minggu, 14 September 2025 - 15:49 WIB

KAI Daop 8 Surabaya dan Polda Jatim Kolaborasi Edukasi Keselamatan Perlintasan Sebidang Lewat Video Kreatif

Minggu, 14 September 2025 - 15:36 WIB

KAI Divre III Palembang Fokus 32 Titik Rawan Antisipasi Mulainya Musim Penghujan

Berita Terbaru